Computer Forensic
(CF) merupakan salah satu cabang ilmu forensik ilmu yang menganalisa
(dari sisi sains) orang, tempat, dan benda untuk mengumpulkan
bukti-bukti selagi menyelidiki suatu kejahatan, yang kemudian
akan membantu membuktikan tidak bersalah atau bersalahnya seseorang di
pengadilan. Bagi kamu yang rajin nonton serial CSI yang populer itu,
seluk-beluk profesi ini tergambar cukup jelas di sana.
Cyber Cop untuk Cyber Crime
Nah,
computer forensic, yang kadang disebut juga digital forensic, memiliki
tujuan yang sama. Sebelum ilmu ini dikenal, para penyelidik (baca:
detektif) menyadari adanya kebutuhan untuk mengembangkan tool dan proses
spesifik untuk mencari bukti di komputer tanpa mempengaruhi/mengganggu
informasi yang ada di dalamnya. Mereka kemudian bekerjasama dengan
ahli komputer untuk mendiskusikan prosedur dan tool yang dibutuhkan
untuk mengambil bukti dari suatu komputer.
Sejak saat itu, perlahan tapi pasti, dikembangkanlah prosedur yang kini menjadi bidang bernama computer forensic.
Teknik ilmu yang satu ini
dipakai untuk mencari, mengamankan, dan menganalisa informasi yang ada
di sistem komputer untuk menemukan bukti potensial yang akan digunakan
di pengadilan. Aktivitas seperti menyelidiki dan mengungkap bukti
aktivitas ilegal yang dilakukan di komputer atau yang biasa disebut
“cyber crime” (contoh: penipuan kartu kredit, pencurian properti
intelektual, pedofilia, terorisme, dan hacking terhadap sistem komputer)
adalah bagian dari pekerjaan seorang CF. Kerap dijuluki “Cyber Cop”
atau “Digital Detective”, para pakar computer forensic yang biasanya
merupakan konsultan, bukan pegawai tetap juga dapat ditugaskan
menyelidiki bukti kejahatan yang tidak secara langsung dilakukan melalui
komputer, apabila si tersangka diduga telah menyimpan bukti di
perangkat ruang simpan data.
Sertifikasi Banyak
Meskipun
tergolong baru, bidang computer forensic terus berkembang dengan cepat,
didukung oleh kejahatan komputer yang terus bertambah. Saking
mengkhawatirkannya, kejahatan jenis ini disebut-sebut telah menyebabkan
kerugian sampai milyaran USD setiap tahunnya.
Bagi kamu yang berminat merintis
karier di kancah ini, lazimnya sih kamu akan membutuhkan gelar computer
forensic atau yang terkait dengan itu (contoh: ilmu komputer, criminal
justice, atau insinyur) ditambah dengan pelatihan yang diperoleh sewaktu
menyelesaikan pendidikan
formal ataupun sertifikasi non-gelar.
Sertifikasi
untuk computer forensic tidak sedikit, lho. Salah satunya yang
terbilang paling dikenali adalah Certified Information System Security
Professional (CISSP) yang ditawarkan oleh suatu organisasi non-profit
bernama International Information Systems Security
Certification Consortium atau (ISC)2. Di samping itu, sertifikasi
lainnya di kancah ini adalah Certified Computer Examiner (CCE),
Certified Forensics Analyst, Advanced Information Security (AIS; untuk
anti-hacking), Experienced Computer Forensic Examiner (ECFE), dan
Computer Hacking Forensic Investigator (CHFI).
Teknis dan Analitis
Bekal
kemampuan teknis maupun analitis adalah suatu keharusan bagi seorang
CF. Keahlian dan pengetahuan perihal perangkat ruang simpan komputer,
sistem operasi, bahasa pemrograman, dan aplikasi software kudu kamu
kuasai. Selain itu, kamu juga harus memiliki ilmu dan kemampuan di
beberapa bidang lainnya seperti format file; driver
software; networking, routing, protokol komunikasi dan sekuriti;
kriptologi; reverse software engineering; teknik investigasi; serta tool
untuk computer forensic seperti password cracker, e-mail converter, dan aplikasi software (seperti EnCase atau Forensic Toolkit).
Seperti profesi lainnya,
computer forensic juga menawarkan banyak spesialisasi. Sebagai contoh,
jika kamu ingin menfokuskan diri pada menyediakan bukti kejahatan
komputer ke pihak yang berwajib, pelajarilah lebih mendalam perihal
legalitas pencarian dan penangkapan serta teknik yang disetujui untuk
mengumpulkan bukti. Lebih tertarik membantu bank mengamankan jaringan
komputer mereka? Belajarlah tentang bisnis perbankan dan finansial.
Pekerjaan di bidang computer
forensic, baik sebagai konsultan maupun karyawan, biasanya tersedia di
kepolisian, militer, agensi intelejen pemerintah, serta perusahaan
sekuriti pribadi dan konsultan. Titelnya bervariasi, mulai dari Computer Forensic Analyst sampai Vulnerability
Security Research Engineer.
Profesi
ini memang belum populer di tanah air, tapi justru jadi kesempatan emas
bagi kamu untuk unjuk gigi. Lagipula, kapan lagi bisa jadi CSI
sungguhan?
Apa Saja yang Dipakai?
Inilah beberapa program dan perangkat computer forensic yang memungkinkan investigasi komputer dapat dijalankan:
- Disk imaging software untuk merekam struktur dan isi suatu hard drive. Dengan perangkat lunak ini, penyelidik tidak hanya dapat mengkopi informasi yang ada di drive, tapi juga menjaga supaya file-file di dalamnya tetap terorganisir dan terhubung satu sama lain.
- Tool write software atau hardware untuk mengkopi dan merekonstruksi hard drive bit demi bit. Kedua tool ini berguna mencegah adanya informasi yang berubah. Beberapa tool mengharuskan detektif untuk memindahkan dulu hard drive dari komputer si tersangka sebelum melakukan proses pengkopian.
- Program file recovery untuk melakukan pencarian dan memulihkan data yang terhapus. Program ini akan mencari data yang telah dihapus dari komputer tapi belum overwritten. Kadang hasil yang diperoleh adalah file yang tidak lengkap, sehingga bisa jadi lebih sulit untuk dianalisa.
- Program untuk menjaga informasi di RAM komputer. Beda dengan data di hard drive, informasi di RAM cenderung tetap ada setelah seseorang mematikan komputer. Tanpa software yang tepat, data ini bisa hilang dengan mudah.
- Software analisis untuk memeriksa dengan teliti semua informasi di hard drive untuk mencari konten spesifik. Karena komputer masa kini dapat menyimpan informasi hingga bergigabyte, sangat sulit dan makan waktu untuk mencari file komputer secara manual. Ada beberapa program analisis yang dapat mencari dan mengevaluasi cookies Internet sehingga bisa memberitahu penyelidik tentang aktivitas si tersangka di dunia maya.
- Software untuk encryption decoding dan password cracking untuk mengakses data terproteksi.
Apa Saja yang Dilakukan?
Secara umum, inilah langkah-langkah investigasi di computer forensic:
- Mengamankan sistem subyek dari kemungkinan rusak/terkena efek operasi penyelidikan.
- Membuat salinan dari hard drive komputer (jika memungkinkan).
- Mengidentifikasi dan memulihkan semua file—termasuk yang telah dihapus.
- Mengakses/mengkopi file-file tersembunyi, terproteksi, dan temporer.
- Mempelajari bagian spesial dari drive (contoh: hasil dari file-file yang sebelumnya terhapus).
- Menyelidiki data/setting dari aplikasi/program yang terinstal.
- Menilai pentingnya sistem komputer tersebut sebagai satu kesatuan, termasuk strukturnya.
- Mempertimbangkan faktor-faktor umum yang terkait dengan aktivitas penggunanya.
- Membuat laporan secara detail.
Source : Keshie Hernitaningtyas (Tabloid PC plus)
SOCIALIZE IT →